Orang
Kristen sudah seharusnya membuat keputusan keuangan sesuai dengan
rencana Tuhan bagi hidup mereka, caranya yaitu dengan mengenal tuntunan
Tuhan. Setiap keputusan membutuhkan cara pandang Tuhan, dan hal ini
hanya bisa di dapat dari mempelajari firman Tuhan dan berkomunikasi
dengan-Nya.
Jika orang Kristen tidak pernah meminta petunjuk Tuhan tentang keputusan keuangan mereka, maka mereka tidak pernah mengalami mukjizat dalam hal keuangan.
Ada beberapa prinsip yang jelas yang perlu orang Kristen ketahui dalam
membuat keputusan keuangan : menghindari spekulasi, menjaga keadaan
keuangannya stabil, tetap menjadi saksi, memberi – bukan meminjamkan,
tidak menanggung hutang orang lain, hindari berfoya-foya, bersiap untuk
masa sulit, dan hidup dalam damai sejahtera.
1. Hindari spekulasi
Seringkali banyak orang terjebak dalam penipuan uang karena mereka
termakan oleh iming-iming cepat kaya. Tuhan tidak pernah mengajarkan
untuk mengejar kekayaan, tetapi mengejar pengertian dan hikmat. Dengan
mendapatkan hikmat Tuhan, maka Anda bisa membuat keputusan yang benar
dalam kehidupan keuangan Anda. Dengan cara ini Anda tidak melakukan
spekulasi atau mengandalkan keberuntungan dalam hidup Anda.
2. Menjaga kondisi keuangan
Anda harus menjaga cash flow keuangan Anda dengan baik, jangan meminjam
melebihi kemampuan Anda untuk membayar. Evaluasi pengeluaran dan
investasi Anda. Rencanakan masa depan Anda mulai dari hari ini; rencana
bagi masa depan adalah pelita yang akan menerangi kehidupan Anda di saat
ini.
3. Tetaplah menjadi saksi
Dalam membuat
keputusan, bahkan dalam keuangan, selalu pertimbangkan dampaknya bagi
pekerjaan Tuhan dan reputasi Yesus. Membabi buta mengejar kekayaan
bukanlah rencana dan kehendak Tuhan. Namun hidup tanpa rencana juga akan
membawa Anda kepada kekurangan. Untuk itu, Anda harus memikirkan
baik-baik hal ini.
4. Memberi – bukan meminjamkan
Bagi
orang Kristen, hindari sebisa mungkin meminjamkan uang kepada mereka
yang membutuhkan. Sebisa mungkin beri tanpa ada embel-embel apapun. Jika
ada orang lain yang berkekurangan, maka sudah kewajiban Anda sebagai
orang Kristen untuk membantu mereka.
5. Jangan menanggung hutang orang lain
Jangan menanggung hutang ataupun menjamin hutang orang lain dengan aset
Anda. Baik itu urusan pribadi atau bisnis, jangan pernah melakukannya.
Alkitab mengatakan dengan jelas tentang hal ini: "Hai anakku, jikalau
engkau menjadi penanggung sesamamu, dan membuat persetujuan dengan orang
lain; jikalau engkau terjerat dalam perkataan mulutmu, tertangkap dalam
perkataan mulutmu, buatlah begini, hai anakku, dan lepaskanlah dirimu,
karena engkau telah jatuh ke dalam genggaman sesamamu: pergilah,
berlututlah, dan desaklah sesamamu itu;"
6. Hindari foya-foya
Anda harus dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan dalam setiap
transaksi keuangan. Hal ini bukan hanya berlaku dalam belanja namun
juga dalam investasi. Sebelum melakukan investasi, pikirkan baik-baik
apa yang Anda akan lakukan dengan uang tersebut jika Tuhan memberikan
kelipatan atas uang itu.
7. Bersiap untuk masa sulit
Mempersiapkan hal terburuk adalah masalah yang penting dalam keuangan.
Lakukan evaluasi atas setiap keputusan keuangan Anda. Pastikan Anda
memiliki cadangan keuangan untuk berjaga-jaga jika pemasukan Anda
berkurang sekalipun kecil. Untuk itu jangan remehkan yang namanya
menabung.
8. Ijinkan damai sejahtera memimpin Anda
Seringkali kita kurang peka dengan suara Allah atau kehadiran-Nya,
hingga kita mengalami kehilangan damai sejahtera. Damai sejahtera
seringkali Allah gunakan sebagai senjata terakhir untuk memperingatkan
kita. Untuk itu, jika Anda merasakan hal ini, jangan terus melangkah.
Peka akan suara Tuhan adalah sesuatu yang sangat penting dalam
kehidupan kita, jika kita tidak ingin salah membuat keputusan, hal ini
berlaku juga dalam bidang keuangan kita. Untuk itu, bangunlah hubungan
yang erat dengan Allah dan selalu konsultasikan keputusan hidup Anda
kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar