Rabu, 04 Desember 2013

Menjadi Istri Yang Baik Di Dalam Kristus

“Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.” Amsal 31:10

Tidak hanya suami yang harus bersikap baik di dalam Kristus, tetapi isteri juga memegang peranan penting dalam keharmonisan rumah tangga.Firman Tuhan mengatakan bahwa isteri yang cakap lebih berharga dibandingkan dengan permata. Permata merupakan logam yang sangat berharga, jauh lebih berharga dibandingkan dengan emas. Banyak sekali orang di dunia ini yang bangga jika mengenakan permata sebagai perhiasannya. Seorang isteri yang cakap di dalam Tuhan jauh melebihi permata yang ada di dunia ini.
Tentunya semua isteri ingin menjadi isteri yang seperti itu. Mari kita lihat beberapa hal di dalam Firman Tuhan yang dapat membantu kita sebagai isteri untuk dapat menjadi lebih baik lagi di hadapan Tuhan:


1. Tunduk Kepada Suami

Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.” Efesus 5:22,24

Alkitab tidak mengatakan: hai suami tunduklah kepada isterimu, tetapi justru sebaliknya. Merupakan suatu kewajiban bahwa isteri harus tunduk kepada suami.

Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.” Kolose 3:18

Jaman boleh berubah dengan meningkatnya status wanita menjadi setara dengan laki-laki di manapun dia berada. Sehingga wanita boleh menduduki posisi-posisi strategis baik di bidang bisnis, pekerjaan, pemerintahan dan lainnya.Tetapi dalam posisinya di rumah tangga, harus tetap disadari bahwa suami memegang otoritas pemimpin dan kepala keluarga. Bagaimanapun posisi, status dan keadaan suami, isteri harus belajar tunduk kepada suaminya.


2. Hidup Murni Di Hadapan Tuhan

Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.” 1 Petrus 3:1-2

Seorang isteri harus belajar untuk menjaga sikap dan tindakan mereka kepada suaminya. Ada sebagian suami yang memang belum dimenangkan di dalam Kristus. Bahkan mereka melakukan berbagai kejahatan di mata Tuhan.Seorang isteri harus belajar bersabar dalam menghadapi hal ini. Dia harus tetap melakukan apa yang berkenan di hadapan Tuhan dan tetap mengasihi suaminya.Sebagian besar suami yang bersikap tidak baik seperti ini tidak dapat diubahkan hanya dengan perkataan saja. Tetapi ketika suami melihat isterinya yang selalu bersikap sabar dan penuh kelembutan dalam menghadapi mereka, suatu saat sang suami akan luluh hatinya. Suami dapat dimenangkan hatinya melalui sikap dan tindakan isteri yang sabar dan taat kepada Tuhan.


3. Menjadi Penolong

TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Kejadian 2:18

Tuhan menempatkan wanita untuk menjadi penolong bagi laki-laki, bukan sebaliknya. Adalah suatu kebahagiaan bersama bagi suami dan isteri, jika suami mendapatkan kesuksesan dan ketenaran dalam pekerjaannya. Isteri sangat memegang peranan penting dalam perjalanan menuju kesuksesan tersebut.
Setiap doa, dorongan, penyertaan, kesetiaan dan kesabaran yang senantiasa diberikan kepada suaminya akan menjadi suatu pondasi yang kuat bagi suami untuk dapat meraih kesuksesan.


…dan isteri hendaklah menghormati suaminya.” Efesus 5:33b

Untuk itu apapun kondisi suami saat ini, entah sedang dalam keterpurukan ataupun dalam kejatuhan, biarlah isteri tetap dapat setia untuk mendampingi suaminya. Isteri tidak boleh mencemooh, menjelekkan atau bahkan meninggalkan suami, jika sedang dalam keadaan yang buruk.Isteri harus ingat bahwa dalam keadaan susah maupun senang, dia harus senantiasa menjadi pendamping dan penolong bagi suaminya.Biarlah isteri tetap dapat men-support suaminya jika sedang menjalani masalah dan keadaan yang tidak menyenangkan.Dengan tetap bergandengan tangan, maka ada kekuatan yang akan menyertai rumah tangga kita untuk dapat menghadapi masalah yang ada. Sehingga pada akhirnya nanti suami dan isteri dapat meraih kemenangan secara bersama-sama di hadapan Tuhan. Haleluya!




“Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.” Amsal 12:4

“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.” Amsal 31:30

Selasa, 03 Desember 2013

Tetap Kuat Dalam Kondisi Yang Berat

“Berbahagialah orang, yg menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yg tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yg telah menyimpang kepada kebohongan!” Mazmur 40:5 

Menaruh kepercayaan kepada Tuhan merupakan suatu hal yang mudah dilakukan ketika kita berada dalam keadaan baik-baik saja, hampir semua kebutuhan tercukupi, dan apapun yang kita inginkan dapat dicapai dengan mudah.Tetapi berbeda halnya jika kita sedang berada dalam kesulitan. Bukan hal yang mudah bagi seseorang untuk dapat lagi berharap sepenuhnya kepada Tuhan ketika dia melihat bahwa masalah yang dihadapinya sudah sangatlah berat dan sulit diatasi. Keadaan ekonomi yang tidak kunjung baik, kondisi pekerjaan yang ada tidak seperti yang diharapkan, bisnis tidak berjalan baik, bahkan menuju kebangkrutan, keluarga sudah tidak harmonis, anak memberontak dan bermasalah, jodoh tidak kunjung datang, hutang menumpuk dan masih ada segudang masalah yang dapat membuat umat Tuhan menjadi setengah percaya kepada Tuhan. Apa yang harus dilakukan umat Tuhan pada kondisi yang berat seperti ini?

Berikut rahasianya untuk tetap kuat di dalam kondisi yang berat:
1. Tetap Percaya Tetaplah berharap kepada Tuhan. 
 Jangan tergoda dengan berbagai jalan pintas yang ditawarkan oleh dunia ini, yang justru akan menarik kita semakin jauh dari Tuhan. Ketika kita berada di luar lingkaran perlindungan Tuhan, maka segala berkat-berkatNya juga akan tertahan bagi kita. Oleh karena itu tetap berlindung dan percaya kepada Tuhan, agar kita dapat tetap menerima berkat yang telah Tuhan sediakan bagi kita. Dunia boleh berkata bahwa sudah tidak mungkin lagi ada jalan keluar bagi masalah kita. Tetapi Firman Tuhan berkata bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, dan tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada Dia (Lukas 1:37, Markus 9:23. Tetaplah percaya, karena mujizat masih ada!.

2. Tetap Lakukan Yang Terbaik 
 Seringkali umat Tuhan menyerah di saat-saat yang justru menuntut kita untuk dapat melakukan yang terbaik. Ada waktu dimana Tuhan ingin melihat ketekunan kita. Ketika kita tetap melakukan yang terbaik justru di saat kita dalam kondisi tertekan, kita akan melihat kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita. Dia akan memberi kita kekuatan baru, Dia akan menyertai langkah kita dan Dia akan memberi kemenangan bagi kita. Jangan menyerah di saat kita harus tetap berjuang.

Ingat kisah bangsa Israel yang akan masuk ke Tanah Perjanjian? Mereka melihat bahwa bangsa yang menduduki tanah tersebut memiliki perawakan yang besar-besar seperti raksasa. Mereka merasa kecil bagaikan seekor belalang (Bilangan 13:33).

Bangsa Israel yang ketakutan melihat musuhnya dan berkata tidak mungkin mereka dapat memasuki tanah tersebut, sama sekali tidak pernah masuk ke Tanah Perjanjian.
Hanya Kaleb dan Josua yang tetap percaya bahwa mereka dapat memasuki dan merebut Tanah Perjanjian tersebut. Mereka tidak menyerah di saat segala sesuatu menjadi tidak mungkin. Dan Tuhan benar-benar memberikan hadiah atas kegigihan mereka. Dari angkatan mereka, hanya mereka berdua yang memasuki Tanah Perjanjian.
Apapun yang menjadi masalah dan kesulitan yang kita alami saat ini, jangan pernah takut dan jangan pernah membuat kita mundur. Tetap lakukan apa yang terbaik. Jika kita bekerja, tetap lakukan pekerjaan kita sesulit apapun. Jika kita berbisnis dan sedang menuju kebangkrutan, tetap jalankan bisnis kita dengan meminta hikmat dari Tuhan. Jika kita mempunyai banyak hutang, tetap lakukan apa yang dapat membuat kita mempunyai penghasilan dan bahkan mendapatkan penghasilan tambahan.
Tetap percaya kepada Tuhan, dan tetap lakukan yang terbaik, maka Dia akan menuntun jalan kita dan membawa kita kepada kemenangan. Haleluya!
.
“Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong.Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku,Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.” Mazmur 40:2-4