Minggu, 27 Januari 2019

4 Perbedaan Antara Cinta dan Ego


Apakah kamu benar-benar sayang pasangan? Atau apakah kamu hanya berusaha memaksakan ekspektasimu sendiri pada pasangan? Memaksakan ekspektasi dan kehendak pada pasangan adalah Ego, bukanlah cinta dan sayang. Banyak sekali orang yang memperlakukan pasangannya secara buruk dengan alasan cinta, padahal sebenarnya tindakannya hanya didasari oleh egonya.
love_sand-1920x1200 (3)Jika kamu merasa diperlakukan dengan buruk atau pasangan sering mengeluh dengan caramu mengekspresikan cinta kepadanya, mungkin kamu belum bisa membedakan antara cinta dan ego yang sebenarnya.
 Berikut ini adalah perbedaan besar namun sering tersamarkan antara cinta dan ego:

Cinta Memberi, Ego Menuntut

Saat kamu mencintai pasangan dengan tulus, kamu akan fokus membahagiakan pasangan karena kamu sudah bahagia dengan dirimu sendiri. Kamu tidak akan merasa ingin menang sendiri, ingin mendominasi, dan berusaha memanipulasi pasangan untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan.
Sedangkan kalau kamu hanya memiliki ego, kamu akan menuntut pasangan untuk bisa membahagiakanmu. Kamu akan bersikap dependen dan berusaha mengontrol pasangan karena takut ditinggalkan olehnya. Bukannya memperbaiki diri, kamu hanya merasa pasangan bertanggungjawab atas kebahagiaanmu. Kamu jadi mudah marah kalau pasangan tidak mau memberikan apa yang kamu inginkan.

Cinta Membebaskan, Ego Mengekang

Cintamu terhadap pasangan membuatmu ingin agar pasangan menjadi dirinya sendiri dan mendorongnya untuk menjadi yang terbaik. Kamu tidak marah saat pasangan menunjukkan kekurangannya. Kamu tidak takut menyuruh pasangan untuk mengejar impiannya karena kamu ingin melihatnya bahagia.


Di sisi lain, ketika kamu hanya dikuasai ego, kamu akan bersikap mengekang dan melarang pasangan melakukan apa yang dia inginkan. Kamu ngambek saat dia ingin berkumpul dengan teman-temannya, benci dan merasa terancam saat melihat pasangan berusaha mewujudkan ambisinya dengan merendahkan pasangan.

Cinta Membuatmu Ingin Berkembang, Ego Hanya Membebani

Kalau kamu dan pasangan saling mencintai, pasti kalian akan berkembang menjadi orang yang lebih baik setiap harinya. Kalian berusaha meningkatkan kualitas diri masing-masing dengan saling mendukung dan membantu satu sama lain. Kalian akan melengkapi masing-masing kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Akan tetapi, karena dikuasai oleh ego, kamu jadi tidak sanggup memecahkan masalahmu sendiri, sehingga kamu jadi terlalu bergantung pada pasangan dalam segala hal. Jadi, tidak heran kalau hubunganmu malah berubah menjadi tidak sehat.

Cinta Fokus Pada Pasangan, Ego Fokus Pada Diri Sendiri

Cinta membuatmu memikirkan kebahagiaan pasangan selain diri sendiri. Cinta memotivasimu untuk mengembangkan diri dan mengurangi ego. Kalian memberikan masukan-masukan positif yang membuat kualitas hubungan meningkat dengan keterbukaan dan komunikasi yang baik.
Sayangnya, ego hanya fokus dengan dirimu sendiri. Makanya banyak sekali orang yang merasa tidak pernah puas dengan sekian hubungan yang mereka jalani. Kalau mereka tidak sadar kegagalan hubungan mereka disebabkan oleh egonya sendiri, mereka akan terus mengulang siklus yang sama. Inilah yang menciptakan mitos bahwa cinta hanya membuat sakit hati, bukannya membahagiakan.

Sumber by © KelasCinta.com

Jumat, 23 November 2018

Ketika kebaikan dibalas dengan kejahatan


Memang tidak mudah untuk jadi orang baik, tapi walaupun susah tetaplah berbuat baik. Dari kecil setiap orangtua pasti mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada anaknya. Kamu harus jadi anak yang baik ya…Kamu harus terus menabur kebaikan. Karena apa yang kamu tabur, itu juga nanti yang akan kamu tuai.
Akhirnya walaupun tidak mudah, kita berusaha untuk selalu berbuat baik. Pada rekan, sahabat, keluarga, dan orang-orang di sekitar kita. Tapi nyatanya, semakin lama kita berada di dunia, semakin kita bisa melihat realita.
Sebuah kenyataan. Bahwa ternyata kebaikan tidak selalu dibalas dengan kebaikan. Seringkali kebaikan dibalas dengan kejahatan.
Orang yang sudah kamu bantu ternyata malah menipu. Sahabat yang sudah kamu anggap seperti saudara, ternyata malah selingkuh dengan yang kamu cinta. Keluarga yang butuh uang, saat dibantu justru menghilang dengan tumpukan hutang.
Orang yang kamu tolong, ujung-ujungnya malah ketauan nyolong. Sudah diberi kesempatan kerja, malah memfitnah dengan memutarbalikkan fakta.
Dan masih banyak lagi pengalaman-pengalaman buruk lainnya. Lalu perlahan, keyakinanmu memudar. Darinya kukira kebaikan akan berbalas dengan kebaikan, tapi kok nyatanya berbeda? Apa yang salah? Yang salah sebenarnya dalah ekspektasinya.
Kamu tidak bisa berbuat baik dengan seseorang dan berharap orang itu akan membalas kebaikanmu. Tidak. Selama kamu berharap pada manusia, maka kamu akan selalu kecewa.
Ketahuilah bahwa ketika kamu menanam benih padi, yang tumbuh bukan hanya padi namun juga ilalang yang kadang tumbuh bersamanya, yang kadang mengganggu hasil panenmu.
Apakah itu salahmu? Belum tentu. Itulah hidup. Ketika kamu berbuat baik, bukan itu artinya menjamin kamu akan selalu bertemu orang-orang baik saja.
Akan ada orang-orang menjahatimu, menzolimimu, menipumu, mengecewakanmu. Ada cobaan, ada kesedihan. Dan itulah ujianmu. Ujian yang akan membuatmu lebih tangguh.
Lalu bagaimana dengan prinsip tabur tuai? Apakah artinya kebaikan yang kita tabur tidak akan kita tuai?
Dengarkan pesan ini baik-baik:
Kebaikan yang kamu buat untuk orang lain, belum tentu dibalas dengan kebaikan dari orang tersebut. Tapi kebaikanmu pasti akan terbalas dengan kebaikan. Kalau bukan dari orang itu berarti dari dia, dia, dia, bahkan dari mereka yang tidak kamu kenal.
Ingat, bukan dia yang kamu bantu yang akan membalas, tapi Tuhanmulah yang akan melihat dan melipatgandakan apa yang sudah kamu tabur.
Bunda Teresa pernah berkata: “Orang sering keterlaluan. Tidak logis. Dan hanya mementingkan diri sendiri. Bagaimanapun maafkannya mereka.”
“Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu. Dan beberapa sahabat sejati. Bagaimana pun, jadilah sukses.”
“Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu. Bagaimanapun jujur dan terbukalah.”
“Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun, mungkin saja dihandurkan oleh orang lain, hanya dalam semalam. Bagaimanapun bangunlah.”
“Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang. Bagaimanapun, berbuat baiklah.”
Bila kamu berbuat baik, orang berprasangka, mungkin ada maksud tersembunyi di balik perbuatan baikmu. Tapi bagaimanapun juga tetaplah berbuat baik.
Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu. Bagaimanapun ini bukan urusan antara kamu dan mereka, karena pada akhirnya ini adalah urusan antara kamu dengan Tuhan.
Memang tidak mudah untuk jadi orang baik, tapi walaupun susah, tetaplah berbuat baik.
Tidak ada perbuatan baik yang sia-sia, karena betapapun kecilnya, itu mengandung nilainya tersendiri.

“Be Dlight for Awareness & Enlightenment”

Merry Riana

Selasa, 06 November 2018

Perjalanan Hidup Manusia

blog.eriknerum.com – Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.
Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.
“Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini,” katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.
Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. “Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini.”

Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, “Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya.”
Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, “Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini.”

Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, “Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain”.
Segera timbul kesadaran baru. “Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain”.

Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.
Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita menjalani hidup ini (dengan) terasa terbeban dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri.
Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul dengan manusia-manusia lainnya.

Maka, jangan melayani perasaan negatif. Usir segera. Biasakan memelihara pikiran positif, sikap positif, dan tindakan positif. Dengan demikian kita akan menjalani kehidupan ini penuh dengan syukur, semangat, dan sukses luar biasa!

Rabu, 27 Agustus 2014

Adil Bagimu Tak Adil Bagiku - Geisha

Dulu kamu tujuan hidupku
Kesalahanku tak pernah menjagamu
Lalu dia datang dan mengambil kamu


Ini yang adil bagimu tapi tak adil bagiku
Asal kau tahu dan harus tahu perhatianku
Tak ingatkah kamu


Memang dia lebih baik dari aku
Memang dia lebih tepat untuk kamu
Lalu dia datang dan mengambil kamu


Ini yang adil bagimu tapi tak adil bagiku
Asal kau tahu dan harus tahu perhatianku
Tak ingatkah kamu


Ini yang adil baginya tapi tak adil bagiku
Asal kau tahu dan harus tahu kasih sayangku
Tak ingatkah kamu


Rela ku kau pergi jauh dari sini
Terbang tinggi lagi


Ini yang adil bagimu tapi tak adil bagiku
Asal kau tahu dan harus tahu perhatianku
Tak ingatkah kamu


Ini yang adil baginya tapi tak adil bagiku ooh
Asal kau tahu dan harus tahu kasih sayangku
Tak ingatkah kamu



Ini yang adil bagimu tapi tak adil bagiku

 
Lirik lagu dari Geisha - Adil Bagimu Tak Adil Bagiku

Rabu, 04 Desember 2013

Menjadi Istri Yang Baik Di Dalam Kristus

“Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.” Amsal 31:10

Tidak hanya suami yang harus bersikap baik di dalam Kristus, tetapi isteri juga memegang peranan penting dalam keharmonisan rumah tangga.Firman Tuhan mengatakan bahwa isteri yang cakap lebih berharga dibandingkan dengan permata. Permata merupakan logam yang sangat berharga, jauh lebih berharga dibandingkan dengan emas. Banyak sekali orang di dunia ini yang bangga jika mengenakan permata sebagai perhiasannya. Seorang isteri yang cakap di dalam Tuhan jauh melebihi permata yang ada di dunia ini.
Tentunya semua isteri ingin menjadi isteri yang seperti itu. Mari kita lihat beberapa hal di dalam Firman Tuhan yang dapat membantu kita sebagai isteri untuk dapat menjadi lebih baik lagi di hadapan Tuhan:


1. Tunduk Kepada Suami

Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.” Efesus 5:22,24

Alkitab tidak mengatakan: hai suami tunduklah kepada isterimu, tetapi justru sebaliknya. Merupakan suatu kewajiban bahwa isteri harus tunduk kepada suami.

Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.” Kolose 3:18

Jaman boleh berubah dengan meningkatnya status wanita menjadi setara dengan laki-laki di manapun dia berada. Sehingga wanita boleh menduduki posisi-posisi strategis baik di bidang bisnis, pekerjaan, pemerintahan dan lainnya.Tetapi dalam posisinya di rumah tangga, harus tetap disadari bahwa suami memegang otoritas pemimpin dan kepala keluarga. Bagaimanapun posisi, status dan keadaan suami, isteri harus belajar tunduk kepada suaminya.


2. Hidup Murni Di Hadapan Tuhan

Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.” 1 Petrus 3:1-2

Seorang isteri harus belajar untuk menjaga sikap dan tindakan mereka kepada suaminya. Ada sebagian suami yang memang belum dimenangkan di dalam Kristus. Bahkan mereka melakukan berbagai kejahatan di mata Tuhan.Seorang isteri harus belajar bersabar dalam menghadapi hal ini. Dia harus tetap melakukan apa yang berkenan di hadapan Tuhan dan tetap mengasihi suaminya.Sebagian besar suami yang bersikap tidak baik seperti ini tidak dapat diubahkan hanya dengan perkataan saja. Tetapi ketika suami melihat isterinya yang selalu bersikap sabar dan penuh kelembutan dalam menghadapi mereka, suatu saat sang suami akan luluh hatinya. Suami dapat dimenangkan hatinya melalui sikap dan tindakan isteri yang sabar dan taat kepada Tuhan.


3. Menjadi Penolong

TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Kejadian 2:18

Tuhan menempatkan wanita untuk menjadi penolong bagi laki-laki, bukan sebaliknya. Adalah suatu kebahagiaan bersama bagi suami dan isteri, jika suami mendapatkan kesuksesan dan ketenaran dalam pekerjaannya. Isteri sangat memegang peranan penting dalam perjalanan menuju kesuksesan tersebut.
Setiap doa, dorongan, penyertaan, kesetiaan dan kesabaran yang senantiasa diberikan kepada suaminya akan menjadi suatu pondasi yang kuat bagi suami untuk dapat meraih kesuksesan.


…dan isteri hendaklah menghormati suaminya.” Efesus 5:33b

Untuk itu apapun kondisi suami saat ini, entah sedang dalam keterpurukan ataupun dalam kejatuhan, biarlah isteri tetap dapat setia untuk mendampingi suaminya. Isteri tidak boleh mencemooh, menjelekkan atau bahkan meninggalkan suami, jika sedang dalam keadaan yang buruk.Isteri harus ingat bahwa dalam keadaan susah maupun senang, dia harus senantiasa menjadi pendamping dan penolong bagi suaminya.Biarlah isteri tetap dapat men-support suaminya jika sedang menjalani masalah dan keadaan yang tidak menyenangkan.Dengan tetap bergandengan tangan, maka ada kekuatan yang akan menyertai rumah tangga kita untuk dapat menghadapi masalah yang ada. Sehingga pada akhirnya nanti suami dan isteri dapat meraih kemenangan secara bersama-sama di hadapan Tuhan. Haleluya!




“Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.” Amsal 12:4

“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.” Amsal 31:30

Selasa, 03 Desember 2013

Tetap Kuat Dalam Kondisi Yang Berat

“Berbahagialah orang, yg menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yg tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yg telah menyimpang kepada kebohongan!” Mazmur 40:5 

Menaruh kepercayaan kepada Tuhan merupakan suatu hal yang mudah dilakukan ketika kita berada dalam keadaan baik-baik saja, hampir semua kebutuhan tercukupi, dan apapun yang kita inginkan dapat dicapai dengan mudah.Tetapi berbeda halnya jika kita sedang berada dalam kesulitan. Bukan hal yang mudah bagi seseorang untuk dapat lagi berharap sepenuhnya kepada Tuhan ketika dia melihat bahwa masalah yang dihadapinya sudah sangatlah berat dan sulit diatasi. Keadaan ekonomi yang tidak kunjung baik, kondisi pekerjaan yang ada tidak seperti yang diharapkan, bisnis tidak berjalan baik, bahkan menuju kebangkrutan, keluarga sudah tidak harmonis, anak memberontak dan bermasalah, jodoh tidak kunjung datang, hutang menumpuk dan masih ada segudang masalah yang dapat membuat umat Tuhan menjadi setengah percaya kepada Tuhan. Apa yang harus dilakukan umat Tuhan pada kondisi yang berat seperti ini?

Berikut rahasianya untuk tetap kuat di dalam kondisi yang berat:
1. Tetap Percaya Tetaplah berharap kepada Tuhan. 
 Jangan tergoda dengan berbagai jalan pintas yang ditawarkan oleh dunia ini, yang justru akan menarik kita semakin jauh dari Tuhan. Ketika kita berada di luar lingkaran perlindungan Tuhan, maka segala berkat-berkatNya juga akan tertahan bagi kita. Oleh karena itu tetap berlindung dan percaya kepada Tuhan, agar kita dapat tetap menerima berkat yang telah Tuhan sediakan bagi kita. Dunia boleh berkata bahwa sudah tidak mungkin lagi ada jalan keluar bagi masalah kita. Tetapi Firman Tuhan berkata bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, dan tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada Dia (Lukas 1:37, Markus 9:23. Tetaplah percaya, karena mujizat masih ada!.

2. Tetap Lakukan Yang Terbaik 
 Seringkali umat Tuhan menyerah di saat-saat yang justru menuntut kita untuk dapat melakukan yang terbaik. Ada waktu dimana Tuhan ingin melihat ketekunan kita. Ketika kita tetap melakukan yang terbaik justru di saat kita dalam kondisi tertekan, kita akan melihat kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita. Dia akan memberi kita kekuatan baru, Dia akan menyertai langkah kita dan Dia akan memberi kemenangan bagi kita. Jangan menyerah di saat kita harus tetap berjuang.

Ingat kisah bangsa Israel yang akan masuk ke Tanah Perjanjian? Mereka melihat bahwa bangsa yang menduduki tanah tersebut memiliki perawakan yang besar-besar seperti raksasa. Mereka merasa kecil bagaikan seekor belalang (Bilangan 13:33).

Bangsa Israel yang ketakutan melihat musuhnya dan berkata tidak mungkin mereka dapat memasuki tanah tersebut, sama sekali tidak pernah masuk ke Tanah Perjanjian.
Hanya Kaleb dan Josua yang tetap percaya bahwa mereka dapat memasuki dan merebut Tanah Perjanjian tersebut. Mereka tidak menyerah di saat segala sesuatu menjadi tidak mungkin. Dan Tuhan benar-benar memberikan hadiah atas kegigihan mereka. Dari angkatan mereka, hanya mereka berdua yang memasuki Tanah Perjanjian.
Apapun yang menjadi masalah dan kesulitan yang kita alami saat ini, jangan pernah takut dan jangan pernah membuat kita mundur. Tetap lakukan apa yang terbaik. Jika kita bekerja, tetap lakukan pekerjaan kita sesulit apapun. Jika kita berbisnis dan sedang menuju kebangkrutan, tetap jalankan bisnis kita dengan meminta hikmat dari Tuhan. Jika kita mempunyai banyak hutang, tetap lakukan apa yang dapat membuat kita mempunyai penghasilan dan bahkan mendapatkan penghasilan tambahan.
Tetap percaya kepada Tuhan, dan tetap lakukan yang terbaik, maka Dia akan menuntun jalan kita dan membawa kita kepada kemenangan. Haleluya!
.
“Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong.Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku,Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.” Mazmur 40:2-4

Jumat, 29 November 2013

Sehat – Kaya – Bahagia – mati Masuk Surga.

Sehat, kaya, bahagia, mati masuk surga ———-> ini adalah apa yang diinginkan oleh semua orang percaya kepada Tuhan. Mungkin ada orang kaya, tapi lama dalam kondisi sakit parah (tentu orang tidak mau ini). Mungkin juga ada orang sehat, tapi miskin dan menderita bahkan hingga kondisi banyak hutang dan penuh kesulitan (tentu ini pun tidak diinginkan). Mungkin juga ada orang sehat dan kaya serta berlimpah hartanya, terkenal, tetapi hidupnya tidak bahagia, ia dan hatinya hidup penuh tekanan, atau ia merasa tidak ada yang peduli, atau rumah tangganya berantakan dan tidak ada kedamaian, atau jiwanya merasa penuh ketakutan dan seringkali tidak dapat tidur nyenyak, ….., dan sebagainya. Adakah Anda berada di 3 hal tersebut pertama di atas tadi?
Adakah Anda berada di salah satu atau bahkan semua kekurangan di atas?
(semua ini baru menyangkut hal di bumi).
Namun masih ada satu lagi, yaitu mati masuk ke surga (Kerajaan Allah). Ada orang di dunia ini keadaan sehat, kaya, bahagia ……..seakan-akan telah sempurna di bumi ini, tetapi mati masuk neraka (sungguh sial dan rugi besar orang macam ini). Ada juga orang yang mengalami sakit, atau miskin, atau kurang bahagia hidup di bumi, tapi mati masuk ke surga (nah….. ini masih mendingan dan beruntung). Tetapi ada juga orang sehat jasmani dan rohani, kaya dan tidak kekurangan apapun serta hidup cukup, hatinya bahagia dan penuh kedamaian serta melayani Tuhan secara roh jiwa dan tubuh,…..DAN mati masuk ke surga.
Yang terakhir disebut di atas tentu inilah yang dirindukan oleh : semua orang yang mengasihi dan melayani Tuhan Yesus, bahkan semua orang percaya Tuhan ATAU mungkin juga ‘orang lain’ (jika tahu kebenarannya semua orang akan mengharapkan hidup kekekalan di surga).
NAMUN, mengapa banyak orang GAGAL masuk surga atau bahkan semua yang disebut pada kalimat pertama di atas ? (padahal surga dan neraka itu :nyata dan kekal)
Marilah kita renungkan contoh hidup pribadi Yusuf.
Sumber bacaan : Kejadian 50: 15-21. Matius 6 : 14 – 15. Amsal 4 : 23.
Ulasan singkat :
Kalau kita melihat apa yang dialami oleh Yusuf, bani Israel, mulai dari Kitab Kejadian pasal 37 hingga pasal 50 (pasal terahir kitab ini) maka kita mengerti lebih dalam siapa dan bagaimana Yusuf ini. Ia mendapat mimpi (lebih tepatnya visi dari TUHAN). Justru dari hal mimpi inilah maka : – ia dibeci saudara-saudaranya, dipandang rendah dan diperlakukan tidak baik oleh mereka, – ia dibuang ke sumur, – ia dijual dan dijadikan budak, – ia difitnah, – ia dipenjarakan. (secara manusia ia diperlakukan tidak adil dan menyakitkannya) Tetapi diantara hal-hal ini, ia ternyata juga mengalami disukai orang lain karena KARAKTER dan PERILAKUNYA, sehingga mengalami promosi baik di rumah Potifar bahkan hingga akhirnya menjadi penguasa yang dipercaya Firaun di Mesir. Hingga akhir hidupnya, ia meninggal dalam keadaan bahagia, sehat, kaya dan tentunya masuk surga (karena hidup sesuai dengan ketetapan Tuhan dan apa yang dijanjikan Tuhan).
Uraian menuju Rhema:
Pribadi Yusuf adalah contoh HIDUP BENAR di dalam Tuhan namun juga ia mengalami PROSES dari Tuhan. Ia tetap berpegang pada visi yang Tuhan taruh dan janjikan (seperti halnya Firman Tuhan / Alkitab yang berisikan janji-jani Tuhan). Ia tidak mau mencemarkan dirinya terhadap dosa, menjaga hidup kudus dan benar bagi Tuhan. Ia juga menjaga hati karena ia tahu apa yang ada di depan. Ia tidak mau gagal meraih apa yang dijanjikan tersebut.
Ia juga penuh pengampunan atas perlakuan orang-orang terhadap dia. Dan ternyata benar, ia sukses besar, ia berhasil dan beruntung hingga Tuhan memanggilnya ke Kerajaan surga. Semua yang dialami oleh Yusuf karena ia selalu menghargai PENYERTAAN TUHAN.
Rhema : (dari Alkitab melalui pribadi Yusuf)
1. Pegang teguh janji-janji Tuhan.
Alkitab adalah buku berisikan firman Tuhan. Ia merupakan ‘warisan’ bagi kita, yang Tuhan wahyukan melalui hamba-hambaNya yaitu para nabiNya. Untuk bisa tahu isinya, tentu orang harus membacanya dari Kitab Kejadian sampai Wahyu, terus diulangi lagi dan … terus hingga akhir hidup di dunia ini. Dengan demikian akan terjadi baik ‘pembacaan’ maupun yang terpenting yaitu ‘perenungan’ dan ‘melakukan Firman Tuhan’. (banyak orang berhasil hidupnya mulai dari sini).
Sayangnya,…..banyak orang tidak terlalu suka akan meresponi firman Tuhan tersebut dan banyak yang lebih suka atau tertarik dengan berita/informasi dari dunia baik melalui media cetak dan elektronik seperti misalnya koran, majalah, tv dan internet yang berisikan tips duniawi belaka. Lebih BAHAYA lagi, banyak orang kristen tidak suka baca (apalagi merenungkan) firman Tuhan. Bayak juga orang kristen lebih suka nonton berita, sinetron, face-book dan sebagainya tanpa ada pembahasan atau menanggapi firman Tuhan. Awas, ini suatu jebakan iblis !
Banyak juga orang kristen tergeser oleh kondisi keadaan dan memprioritaskan utamanya bukan lagi Tuhan. Bahkan bayak orang dulunya ‘Kristen’, percaya akan janji Tuhan sekarang telah murtad. Orang-orang yang seperti ini menuju kegagalan dan tanpa disadari ia sedang masuk kepada kondisi ‘sakit’ ‘miskin’ dan ‘menderita’ kalau dibiarkan terus sampai mati, maka ia GAGAL masuk ke surga alias sukses masuk ke neraka. Tanpa disadari ia sedang menjauhi Tuhan dan menuju KUTUK. Awas ! si iblis sangat cerdik menarik orang percaya (orang Kristen) sebagai targetnya. Dengan cara halus, pengaruh dunia sedikit-demi sedikit masuk melalui pikiran dan mengubah pola pikir orang percaya. Hati-hati ya……!
Yusuf, dalam keadaan apapun, di mana pun ia tetap berpegang kepada janji Tuhan. Walaupun sepertinya ia bisa saja gagal dan tidak lagi mempercayai janji Tuhan, melihat fakta secara mata jasmani yang membuatnya bukan terjadi baik atau enak menurut jasmani. Tetapi Yusuf tetap berpegang pada Janji Tuhan (dengan kata lain ia cinta akan Firman Tuhan).
Ternyata kalau kita renungkan ‘warisan’ kita yaitu Alkitab, berisikan BANYAK JANJI TUHAN : selamat, hidup kekal, kedatangan Tuhan, perlindungan, berkat, penghiburan, nasihat, peringatan akan dosa dan kutuk, …… dan sangat banyak kebaikan Tuhan yang akan dinyatakan bagi orang yang berpegang pada Firman Tuhan. Saya yakin dan banyak orang ‘KRISTEN’ berkemenangan hidupnya sehat, awet muda, panjang umur, dicukupkan dalam segala yang ia perlukan, banyak memberi namun semakin diberkati, hatinya penuh damai sejahtera, …., dan banyak menglami mujizat Allah SEMUA ini karena berpegang teguh pada Firman Tuhan.
2. Hidup penuh kasih dan pengampunan.
Mengampuni adalah salah satu ‘karakter’ ilahi yang Tuhan Yesus Kristus ajarkan kepada semua orang percaya kepadaNya. Adalah sifat umum manusia (yang telah tercemar dan mewarisi dosa ini) mudah tersinggung dan sakit hati. Banyak orang menamakan diri kristen tetapi masih memegang kuat harga diri, memandang dirinya lebih hebat dan mau dihormati saja tanpa mau menghargai orang lain. Tidak terkecuali, bahkan di dunia organisasi gereja sekalipun. Ada kesaksian tentang surga dan neraka, bahwa banyak orang ‘Kristen’ juga masuk neraka. Mereka pikir akan masuk ke surga (dan seharusnya juga masuk surga dimana Tuhan Yesus sebagai Raja Surgawi) tetapi kenyataannya GAGAL dan berakhir di neraka. Banyak di neraka orang yang di bumi dahulu sebagai Kristen TAPI karena TIDAK MAU MENGAMPUNI maka ia behakhir di neraka. DAN banyak diantaranya juga para pendeta dan hamba-hamba Tuhan lainnya. (Mat 6 : 14-15).
Sebenarnya, Yusuf pun punya alasan untuk balas dendam kepada semua saudaranya yang telah menganiaya dia dahulu, dan saat yang paling tepat yaitu ketika ayahnya (Yakub) telah mati. Tetapi ia tidak mau lakukan itu, karena KARAKTER ilahi ada sejak ia DIPROSES dan DIBENTUK TUHAN melalui penderitaan sebelumnya. Ia selalu menyerahkan kepada Tuhan dan berpegang teguh atas janji TUHAN MENYERTAInya.
Saya yakin SEMUA orang ‘Kristen’ yang taat, akan mengalami proses pembentukan karakter dalam kasus-kasus yang berbeda. Terkadang ia harus rela : dirugikan, disakiti, dicuri, diinjak, ….. dan sebagainya. Ingat ..! ini memang berat, ….. seperti halnya PIKUL SALIB. Tapi, selama ia berpegang teguh pada firmanNya dan penuh kasih dan pengampunan, maka TUHAN SELALU memberi pertologan. Ada jalan keluar bagi orang yang mau pikul salib. Lihat nantikan pertolongan dan mujizatnya. Sesungguhnya tanpa kita sadari, ketika kita melepaskan pengampunan dan mengucap syukur serta memberkati orang yang menganiaya kita, kita sedang menuju NAIK LEVEL di mataNya dan Tuhan perhitungkan sebagai HIDUP YANG BERKELIMPAHAN.
3. Jaga hati.
Jaga Hati adalah awal dari pergerakan atau langkah setiap orang yang mau menuju sukses. Ini erat kaitannya dengan ‘karakter’ – penguasaan diri. Dari hati ini, maka orang akan bertindak : hati-hati, mawas diri, perhatikan lingkungan dan pendangan ke depan. Hati merupakan pusat atau sumber inisiatif dan tindakan. Banyak juga orang NGACO alias ngawur, emosi kasar, tidak berpikir panjang, iri, benci, menipu, …, dan sebagainya karena dari awal, hatinya jahat. Dari buahnya di kemudian, maka hidup seseorang akan ditentukan dari hati ini. Baik hidupnya benar atau keliru, berhasil atau gagal, baik atau rusak/hancur dan sebagainya, ditentukan dari hal menjaga hati ini. (lihat Amsal 4: 23). “jagalah hatimu karena dari situlah TERPANCAR KEHIDUPAN
Yusuf, selalu menjaga hatinya, ia penuh dengan sikap penguasaan diri. Karakter ini nampak jelas ketika digoda untuk berhubungan sex dengan isteri Potifar. Ia menjaga hatinya dan menjaga hidupnya kudus. Ia tahu, apa akibat KE DEPAN kalau ia gagal dalam hal ini, maka hidupnya HANCUR. Puji Tuhan Yusuf berhasil dalam menjaga hati, tidak emosional dan tergiur dengan hal itu, tapi akibatnya ia difitnah dan dipenjarakan.
(saya pribadi, penulis ini, teringat ketika awal bekerja di pengeboran di Kalimantan pada 1994-1995 dengan posisi saya sebagai site engineer, banyak teman-teman mengajak saya ke lokalisasi pelacuran, ke diskotik terutama akhir pekan, tapi saya tetap menolaknya dan resikonya saya dikucilkan, dinilai aneh, … dan sebagainya. (ini peperangan rohani bagi saya) Bahkan karena saya tidak merokok pun, saya diejek oleh anak buah, supervisor pemboran : ‘laki-laki tidak merokok ibarat sepeda motor tak bermesin’, saya tidak disukai mereka. Disitulah saya merasa banyak tekanan.
Ketika saya di Amerika bekerja 2003-2008, juga menjumpai hal yang sama yaitu teman-teman mengajak untuk berzinah dengan bujukan iblis melalui teman yang berkata : ‘isteri di rumah tidak tahu’ ‘hayolah coba, ada banyak bangsa di sini dan cantik-cantik dan sebagainya’. Sering mereka mengajak dan berujung selalu resiko dibenci. Saya tolak ajakan mereka itu dan kutuki perbuatan itu karena akan berefek kehancuran rumah tangga di kemudian. Saya bukan takut isteri saya tapi saya TAKUT kepada TUHAN yang memandang dari surga yang kudus.)
Setiap orang yang menjaga hati, pasti hidupnya cerah. Hati yang didasari iman dan pengharapan akan hidup ke depan, TERNYATA BENAR-BENAR Tuhan bela – (pada waktunya). Mungkin ia harus mengalami siksaan, hinaan, ejekan dan sebagainya…..itu semua proses akan ujian kesetiaan. Dan puji Tuhan saya banyak melihat orang benar-benar ‘Kristen’ menjaga hati dan hidupnya BAHAGIA dan sejahtera.
Jaga hati juga membentuk karakter ‘kesetiaan’ dan ‘ketekunan’. Tapi,….. iblis tidak tinggal diam. si iblis akan selalu menyerang dari berbagai sisi mencari celah supaya ia dapat menghancurkan. Puji Tuhan Kita memiliki Tuhan Yesus yang pernah merasakan hidup sebagai manusia 100%. Ia telah taat dan mati di kayu salib darahNya tercurah bagi orang yang percaya kepadaNya, tapi hari ke-3 ia bangkit (bukti ia hidup, dan menang atas kuasa maut dan si iblis ditelanjangi dipermalukan olenNya) dan Ia setelah beberapa kali menampakkan diriNya kepada murid-muridNya naik ke Surga. Ia akan datang lagi untuk menjemput semua orang-orang kudusnya (yaitu kualitas mempelaiNya) untuk diangkat ‘rapture atau pengangkatan’. (dan saya yakin sebentar lagi ia kana datang, mungkin dalam hitungan waktu yang sangat singkat ini, karena sekarang ini KEBOBROKAN MORAL di dunia sudah lebih parah dari Sodom dan Gomora di zaman lama. Saya melihat ini sejak di Amerika dan terbukti bahwa sekarang baik pernikahan sejenis, narkoba sudah legal di beberapa negara, tanda-tanda anti Kristus telah nyata).
4. Hidup setia dan dalam keintiman selalu dengan TUHAN.
Doa, pujian dan penyembahan serta perenungan Firman Tuhan seharusnya menjadi ‘gaya hidup’ orang percaya kepada Tuhan Yesus. Harus ada ‘KEDISIPLINAN ROHANI’ yaitu sisihkan waktu SETIAP HARI : baca dan renungkan Firman Tuhan, doa, memuji Tuhan baik secara pribadi di saat khusus atau pun dalam kondisi apa pun.
Tidak jarang orang kristen mau makan misalnya (baik di rumah atau tempat-tempat umum), tidak didahului dengan berdoa. Mereka malu untuk berdoa makan di tempat umum. Ini contoh sederhana orang yang GAGAL. Padahal justru dari sini menunjukkan identitasnya. Tetapi, orang ‘Kristen’ yang berkemenangan pasti NAMPAK dari POLA HIDUPnya sebagai orang yang intim bersama Tuhan dan berjaga-jaga (orang-orang seperti ini : bakal berhasil dan sukses dalam hidupnya karena dalam PENYERTAAN TUHAN).
Orang yang menjauhi Tuhan, ia jadi milik iblis. Iblis hanya punya : tipu daya. Iblis hanya bisa mencuri. Pekerjaan iblis hanya menipu dan menyeret orang-orang di bumi untuk jadi temannya di NERAKA nanti. Emas dan perak itu semua kepunyaan Tuhan, Surga itu juga milik Tuhan, mujizat juga dari Tuhan. Tuhan berkuasa memberi berkat. Kesehatan itu dari Tuhan,……apalagi kalau kita menjadi milik Tuhan ?, apa yang sanggup Tuhan berikan kepada yang hidup bergaul intim dengan Dia : sehat, kaya, bahagia, surga ? Itu pasti !!! (karena itu mari kita bergaul erat dengan Tuhan dan saya berdoa untuk Anda supaya SUKSES SELALU ya…!)
Dari pembahasan singkat di atas, kiranya Roh Kudus memberi pemahaman kepada kita tentang arti yang benar : apa itu sehat, kaya, bahagia dan akhirnya masuk surga (Kerajaan Allah). Dalam hal masuk surga PUN TERNYATA ADA PERBEDAAN : ada yang dapat mahkota kemuliaan dan ada yang tidak, ada yang punya banyak mahkota ada yang sedikit, ada yang ‘rumah’ nya besar bagus indah dan ada yang biasa atau setengah jadi, dan ada juga yang sekedar masuk surga seperti diselamatkan dari api (ini masih mending daripada di neraka). Ayo, bertobatlah dari sekarang dan layanilah Tuhan Yesus Kristus, jangan tunggu ajal menjemputmu dan tidak ada kesempatan bertobat.
Kiranya ini memberkati Anda. Jesus Christ Bless you.